Pemilik mobil biasanya akan berpatokan pada buku manual tentang ganti oli mobil. Rata-rata pergantian ini akan dilakukan ketika mobil sudah mencapai jarak tempuh 5.000 hingga 10.000 km, atau dalam jangka waktu enam bulan.
Namun, bukan hanya panduan dari buku manual saja yang membuat kamu harus mengganti oli mesin mobil. Untuk mengetahui secara pasti, kapan waktu yang tepat untuk mengganti oli mesin mobil kamu harus cek delapan pertanda berikut ini.
Baca juga: Kenali Penyebab Suara Mesin Kasar Pada Mobil yang Bikin Berisik
Baca juga: Rekomendasi dan Tips Memilih Oli Mobil yang Tepat Untuk Kendaraan
1. Kualitas oli
Kenali kualitas oli mobil yang kamu gunakan. Ciri-ciri oli yang belum pernah dipakai memiliki bentuk jernih, lengket dan licin ketika dipegang.
Sementara itu, oli mesin yang sudah digunakan, akan mengalami ciri-ciri yang berbeda. Biasanya, oli sudah bekerja sebagai pelumas.
Warnanya menjadi coklat kehitam-hitaman, terlihat keruh dan dan tidak berfungsi maksimal ketika menjadi pelumas.
2. Tak maksimal saat akselerasi
Jika kamu menggunakan mobil dengan akselerasi yang tinggi, bisa dipastikan kualitas oli akan turun. Akibatnya mesin akan terasa berat ketika berakselerasi.
Konsekuensinya, gesekan kompinen mesin menjadi tinggi. Gesekan yang terus terjadi tanpa mengganti oli akan membuat pergorma mesin menjadi turun.
3. Getaran pada mesin
Hal yang satu ini biasanya akan berbarengan dengan kondisi mesin yang tak maksimal saat akselerasi. Ketika akselerasi mesin menurun, maka aka timbul getaran mesin yang akan meningkat tinggi.
4. Mesin mengeluarkan suara kasar
Secara visual pendengaran, ketika mesin kendaraan dihidupkan terdengar suara mesin kasar dan terkesan berisik. Ini adalah indikasi, oli yang sudah terlalu lama dan belum diganti.
Jadi, jika kamu menemukan ini pada mobil, pastikan untuk memeriksakan kondisi oli.
5. Cek lampu indikator
Jika kamu memiliki mobil yang menggunakan lampu indikator untuk memantau kondisi oli mesin pastikan untuk melakukan pengecekan. Jika kualitas oli mulai tidak maksimal maka lampu indikator akan menyala dan jika dhidupkan mesin mobil akan mati secara otomatis.
Jika ini terjadi, artinya kamu memang harus mengganti oli pada mobil kamu.
6. Stick Level oli mesin
Cara klasik yang biasanya digunakan untuk memantau li mesin. Apalagi permukaan oli berada di bawah batas standar, maka ada baiknya oli mesin ditambahkahkan. Jika ingin menambahkan, pastikan untuk tidak melebihi batas maksimal. Jika ini dilakukan, justru akan memperlambat putaran mesin mobil.
7. Cek kartu ganti oli
Mungkin kamu terlupa, maka salah satu cara yang tepat untuk mendeteksi kapan pergantian oli mobil adalah dengan memeriksan kartu ganti oli.
Biasanya ini akan dilakukan jika kamu melakukan perawatan ke bengkel. Pihak bengkel rata-rata akan melakukan pemeriksaan dan menyarankan penggantian oli setelah menempuh 5.000 km perjalanan.
Hal yang sama juga berlaku ketika kamu terbiasa melewati jalanan macet. Jika berada dalam situasi ini, pastikan untuk mengganti oli mobil kamu.
Hal yang sama juga berlaku ketika kendaraan sudah kamu gunakan lebih dari enam bulan meskipun belum mencapai perjalanan sejauh 5.000 km. Kamu wajib untuk mengganti oli mobil.
8. Hitung jarak tempuh kendaraan
Cara paling mudah untuk mendeteksi apakah ganti oli mobil harus dilakukan adalah dengan memerhatikan jarak tempuh kendaraan.
Rata-rata jarak tempuh yang aman dalam mengganti oli berada di antara 4000 km hingga 6000 km tergantung dari kondisi mesin dan kualitas oli yang digunakan.
Baca Juga: 6 Tips Memilih Bengkel Servis Mobil di Masa “New Normal”
Baca Juga: Sudahkah Servis Mobil Berkala di Pertengahan Tahun 2020?